Selasa, 23 Juli 2013

‘‘Kullu Nafsin Dzaa Iqotul Maut’'

(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Mulk: 2)

Ingatlah, kehidupan ini hanya sebentar.
Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan.

Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab).

Dan kita akan menerima keputusan dari Allah SWT, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.

Sehari dalam kehidupan akhirat adalah lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat.





Berapa umur manusia yang terpanjang dan berapa yang sudah kita jalani...??? Itu pun kalau kita anggap umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa.

Ayat² dalam Al-Qur’an yang menceritakan tentang kematian terlalu banyak. Dan tidak ada seorang pun yang mengingkari akan terjadinya kematian ini.

Namun mengapa kebanyakan mereka tidak menjadikan kematian sebagai peringatan agar bersiap² menuju kehidupan abadi dengan kebahagiaan di dalam surga. Sesungguhnya manusia yang paling bodoh adalah manusia yang tidak dapat menjadikan kematian sebagai peringatan.

Dikatakan dalam sebuah nasehat;
[-] Barangsiapa yang menginginkan pelindung, maka Allah cukup baginya.

[-] Barangsiapa yang menginginkan teladan, maka Rasulullah cukup baginya.

[-] Barangsiapa yang menginginkan pedoman hidup, maka al-Qur’an cukup baginya.

[-] Barangsiapa yang menginginkan peringatan maka kematian cukup baginya.

Waktu itu bagaikan pedang, jika Kita tidak memutusnya (mengisinya) maka dia yang akan memutuskan Kita (menghilangkan kesempatan Kita).



Sumber : https://www.facebook.com/SudahTahukahAnda.New?directed_target_id=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar